Ketika saya lulus SMP saya berniat ingin melanjutkan ke SMA tapi saya tersandung masalah biaya dan orang tuaku juga angkat tangan kalau harus melanjutkan ke SMA karena penghasilan yang tak menentu. Ayahku kerja sebagai kuli bangunan. Penghasilannya untuk makan saja kata ibu kadang kurang kalau tidak bisa hemat. Tapi dengan tekad yang kuat aku tetap ingin melanjutkan sekolah, akhirnya ibuku bertanya kesana kemari mencari sekolah dengan biaya murah, tapi semua SMA dan SMK harus mengeluarkan biaya di atas 3 juta dan itu membuat ibuku puturs asa, tetpi saya tidak ingin menyerah karena saya mempunyai tekad yang sangat kuat dalam hati aya untuk melanjutkan sekolah.
Kebetulan di tempat tinggalku pengurus setempat yaitu pak RW guru Muhammadiyah, lalu ibuku datang ke rumah pak RW dan bertanya tentang syarat-syarat untuk masuk ke SMA Muhammadiyah. Dan keesokan harinya aku diberi formulir oleh pak RW untuk masuk ke SMA Muhammadiyah lengkap dengan rincian biayanya. Lalu aku bilang pada ibu, bu ini kan tidak terlalu mahal, kataku. Tapi ibuku diam sja karena bingung harus mencari ke mana untuk daptar ke SMA Muhammadiyah. Sebelum daftar, saya dan ibu pergi dulu ke rumah TU yg dekat dengan rumah saya. Ibuku meminta keringanan dan disarankan membawa Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM). Dengan berbekal sedikit uang dan SKTM, kami nekad daftar ke SMA Muhammadiyah. Dan akhirnya keinginanku untuk sekolah tercapai.
Di SMA aku mengikuti ekskul basket. Di sanalah aku dipertemukan dengan pak Asep karena dia teman baik babeh (pelatihku) yang guru olah raga SMA Muhammadiyah. Tak lama bapak-bapak guru itu datang ke rumahku. Ya Alloh betapa bahagianya aku saat itu apalagi ibuku yang saat itu sedang kebingungan mencari uang untuk seklah. Ibuku sampai meneteskan air mata sambil mengucap alhamdulillah dan sangat berterima kasih kepada bapak-bapak yang telah memberiku beasiswa yang tak ternilai harganya. Karena dengan beasiswa itulah aku sampai sekarang bisa bertahan tetep duduk di bangku SMA.
Ibuku bilang kalau tidak ada beasiswa aku bisa putus di tengah jalan dan mungkin sekarang aku jadi anak putus sekolah. Tapi dengan adanya beasiswa aku teteap menjadi anak sekolah. Rupanya Alloh telah menurunkan malaikat penolongku melalui babeh dan pak Asep yang telah menguruskan beasiswa buat aku. Ucap syukur dan terima kasih yang sebesar-besarnya pada bapak-bapak yang ada di Belanda sana yang telah memberikan beasiswa buat saya yang sangat berharga sekali.
Yuli Sugiarti
XI IPS 2
SMA Muhammadiyah 1 Kota Tasikmalaya